• Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Artikel, dan Teks Pidato

MEMBACA ARTIKEL
Artikel adalah karya tulis dalam bentuk karangan di majalah, surat kabar, dan sebagainya. Artikel bertujuan untuk mengulas atau mengemukakan pendapat tentang segala sesuatu dalam bidang kemanusiaan, politik, filsafat, kemasyarakatan, dan sebagainya. Artikel ditullis berdasarkan fakta dan opini karena selain memaparkan fakta, penulis juga mengungkapkan gagasan atau pendapatnya mengenai fakta tersebut berdasarkan pengetahuannya.
Contoh :
Dewasa ini sering kita jumpai kekerasan yang terjadi dalam rumah tangga, atau KDRT. Baik itu dilakukan oleh suami kepada istrinya, atau sebaliknya. Bahkan terjadi pada anak. Yang sangat mencengangkan, hal tersebut justru disebabkan oleh hal-hal sepele. Tidak sebanding dengan akibat secara fisik maupun psikologi pasca kekerasan. Bagaimanapun juga, KDRT termasuk perbuataan criminal.
Masalah yang diungkapakan dalam artikel tersebut adalah KDRT tidak sebanding antara penyebab dan akibat yang ditimbulkan.

B. MEMBACA TEKS PIDATO
Pidato adalah salah satu bentuk komunikasi lisan di depan audiens dengan tujuan tertentu.
a) Tujuan pidato
1. Persuasive, yaitu bertujuan untuk mempengaruhi audiens, agar melakukan sesuatu sesuai dengan apa yang disampaikan pembicara.
2. Informative, yaitu bertujuan memberitahukan atau mengarahkan audiens.
3. Rekreatif, yaitu bertujuan memberi hiburan atau penyegaran.
4. Instruktif, yaitu untuk memberi perintah kepada audiens. Biasanya digunakan pada apel pagi di anstansi pemerintah atau aparat keamanan.
b) Metode pidato
1. Impromptu, yaitu pidato yang dilakukan sertamerta aatau tanpa persiapan.
2. Ekstemporan , yaitu pidato yang dilakukan dengan menggunakan catatan kecil.
3. Naskah, yaitu pidato yang dilakukan dengan membaca naskah.
4. Hapalan, yaitu pidato yang dilakukan dengan mengandalkan hapalan.
c) Bagian-bagian pidato
1. Pendahuluan
Berisi salam pembuka dan sapaan kepada audiens, yang disebutkan mulai dari pejabat tertinggi yang hadir sampai dengan audiens pada umumnya.
2. Isi atau inti
Berisi pokok-pokok permasalahan yang ingin disampaikan kepada audienss,
3. Penutup
Berisi kesimpulan dari inti pembicaraan, ajakan atau imbauan, ucapan terima kasih, dan salam penutup.

RINGKASAN MATERI
Artikel adalah karya tulis dalam bentuk karangan di majalah, surat kabar, dan sebagainya. Artikel bertujuan untuk mengulas atau mengemukakan pendapat tentang segala sesuatu dalam bidang kemanusiaan, politik, filsafat, kemasyarakatan, dan sebagainya. Artikel ditullis berdasarkan fakta dan opini karena selain memaparkan fakta, penulis juga mengungkapkan gagasan atau pendapatnya mengenai fakta tersebut berdasarkan pengetahuannya.
Pidato adalah salah satu bentuk komunikasi lisan di depan audiens dengan tujuan tertentu.Tujuan pidato adalah persuasive, informative, rekreatif, dan instruktif. Metode pidato ada empat, yaitu impromptu, ekstemporan, naskah, dan menghapal. Bagian-bagian pidato adalah pendahuluan, isi, dan penutup.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Puisi, Cerpen, dan Gurindam

MEMBACAKAN PUISI
Membacakan puisi adalah menampilkan hasil pemahaman atau penghayatan puisi dalam bentuk ekspresi lisan yang didukung oleh lafal, intonasi, dan mimic serta gerak anggota badan secara tepat.
Aspek-aspek yan harus diperhatikan dalam membacakan puisi adalah:
a. Lafal, yaitu pengucapan fonem harus tepat.
b. Intonasi, yaitu tinggi rendahnya suara.
c. Penghayatan, yaitu perasaan harus hanyut mengikuti isi puisi.
d. Mimic, yaitu perubahan wajah.
e. Gerak anggota badan, yaitu anggota bedan mengikuti isi puisi

B. MENJELASKAN UNSUR-UNSUR INSTRINSIK CERPEN
Unsur intrinsik, adalah unsur yang membangun cerita dari dalam. Meliputi :
a. Tema : inti cerita.
b. Amanat : pesan yang disampaikan pengarang kepada pembaca.
c. Alur atau plot : rangkaian jalannya cerita dari awal sampai akhir.
d. Setting atau latar : tempat, waktu dan suasana terjadinya peristiwa dalam cerita.
e. Karakteristik : perwatakan tokoh-tokoh.
f. Sudut pandang pengarang/point of view : cara pengarang menempatkan dirinya dalam cerita. Dibedakan menjadi :
1) Sudut pandan orang pertama. Sudut pandang ini dibedakan lagi menjadi orang pertama aktif dan pasif. Sudut pandang orang pertama aktif, pengarang menempatkan diri sebagai tokoh utama (aku). Sudut pandang orang pertama aktif disebut juga sudut pandang orang pertama pelaku utama. Sedangkan sudut orang pertama pasif, pengarang menempatkan diri dalam cerita (aku) tetapi menceritakan tokoh lain. Sudut pandang orang pertama pasif disebut juga sudut pandang orang pertama pelaku sampingan.
2) Sudut pandang orang ketiga, pengarang menempatkan diri di luar cerita sebagai pencerita. Biasanya pengarang langsung menyebut nama-nama tokoh.


C. GURINDAM
Gurindam adalah satu bentuk puisi Melayu lama,berasal dari Tamil (India) yang terdiri dari dua bait, tiap bait terdiri dari 2 baris kalimat dengan irama akhir yang sama, yang merupakan satu kesatuan yang utuh. Baris pertama berisikan semacam soal, masalah atau perjanjian dan baris kedua berisikan jawaban nya atau akibat dari masalah atau perjanjian pada baris pertama tadi.
Ciri-cirinya :
a. Anonym, yaitu tidak diketahui nama pengarangnya karena sastra lama dianggap milik masyarakat, bukan milik perorangan.
b. Klise, yaitu menggunakan bahasa Melayu lama, monoton, dan kosa katanya tidak lazim digunakan lagi.
c. Istanasentris, yaitu menceritakan kehidupan di sekitar kerajaan atau istana.


RINGKASAN MATERI
Membacakan puisi adalah menampilkan hasil pemahaman atau penghayatan puisi dalam bentuk ekspresi lisan yang didukung oleh lafal, intonasi, dan mimic serta gerak anggota badan secara tepat.

Unsur intrinsik cerpen adalah unsur yang membangun cerita dari dalam. Meliputi : Tema, Amanat., Alur atau plot, Setting atau latar, Karakteristik, dan sudut pandang pengarang/point of view.
Gurindam adalah satu bentuk puisi Melayu lama,berasal dari Tamil (India) yang terdiri dari dua bait, tiap bait terdiri dari 2 baris kalimat dengan irama akhir yang sama, yang merupakan satu kesatuan yang utuh. Baris pertama berisikan semacam soal, masalah atau perjanjian dan baris kedua berisikan jawaban nya atau akibat dari masalah atau perjanjian pada baris pertama tadi. Ciri-cirinya :Anonym, Klise, dan Istanasentris.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

DISKUSI

DISKUSI
Dalam suatu diskusi, tidak berarti suatu gagsan atau pendapat dipaksakan untuk diterima oleh orang lain. Agar gagasan diterima, harus disetai alasan yang logis dan disertai bukti-bukti dan contoh. Selain itu, harus menggunakan bahasa yang baik dan benar, dan sopan. Kalimat yang digunakan haruslah kata-katanya runtut, pilihan katanya tepat, dan kalimatnya pendek.

B. PROPOSAL
a) Definisi Proposal
Proposal adalah rencana kerja yang disusun secara sistematis dan terinci untuk
suatu kegiatan yang bersifat formal.
b) Jenis-Jenis Proposal
Berdasarkan bentuknya, proposal dapat dibedakan menjadi 3 jenis, yaitu:
1. proposal berbentuk formal. Proposal berbentuk formal terdiri atas tiga bagian utama, yaitu: 1) bagian pendahuluan, yang terdiri atas: sampul dan halaman judul, surat pengantar (kata pengantar), ikhtisar, daftar isi, dan pengesahan permohonan; 2) isi proposal, terdiri atas: latar belakang, pembatasan masalah, tujuan, ruang lingkup, pemikiran dasar (anggapan dasar), metodologi, fasilitas, personalia (susunan panitia), keuntungan dan kerugian, waktu, dan biaya; 3) bagian pelengkap penutup, yang berisi daftar pustaka, lampiran, tabel, dan sebagainya.
2. Proposal semiformal merupakan variasi atau bentuk lain dari bentuk proposal formal karena tidak memenuhi syarat-syarat tertentu atau tidak selengkap seperti proposal bentuk formal.
3. Proposal nonformal merupakan variasi atau bentuk lain dari bentuk proposal formal karena tidak memenuhi syarat-syarat tertentu atau tidak selengkap seperti proposal bentuk formal.
c) Isi Proposal
Jenis dari isi proposal ada dua, seperti yang diatas adalah isi proposal yang berbentuk kompleks, dan yang sederhana meliputi: nama kegiatan (judul), dasar pemikiran, tujuan diadakannya kegiatan, ruang lingkup, waktu dan tempat kegiatan, penyelenggara (panitia), anggaran biaya, dan penutup.
d) Ciri-Ciri Proposal
1. Proposal dibuat untuk meringkas kegiatan yang akan dilakukan
2. Sebagai pemberitahuan pertama suatu kegiatan
3. Berisikan tujuan-tujuan, latar belakang acara
4. Pastinya proposal itu berupa lembaran-lembaran pemberitahuan yang telah di jilid yang nantinya diserahkan kepada si empunya acara
5. dan lain-lain yang sulit untuk dijelaskan (dicari).

C. PIDATO
Membacakan teks pidato harus memenuhi hal-hal berikut ini :
a. Menggunakan intonasi yang tepat.
b. Menggunakan tempo kalimat yang tepat.
c. Vocal harus bisa didengar oleh audiens yang terjauh.
d. Artikulasi fonem harus jelas
e. Nada harus tepat.
f. Jeda harus sesuai.

RINGKASAN MATERI
Dalam suatu diskusi, tidak berarti suatu gagsan atau pendapat dipaksakan untuk diterima oleh orang lain. Agar gagasan diterima, harus disetai alasan yang logis dan disertai bukti-bukti dan contoh. Selain itu, harus menggunakan bahasa yang baik dan benar, dan sopan. Kalimat yang digunakan haruslah kata-katanya runtut, pilihan katanya tepat, dan kalimatnya pendek.
Proposal adalah rencana kerja yang disusun secara sistematis dan terinci untuk
suatu kegiatan yang bersifat formal. Berdasarkan bentuknya, proposal dapat dibedakan menjadi 3 jenis, yaitu: proposal berbentuk formal, semiformal, dan nonformal. isi proposal yang berbentuk kompleks, dan yang sederhana
Membacakan teks pidato harus memenuhi nada, tempo, intonasi, artikulasi, jeda, dan vocal yang tepat dan sesuai dengan audiens serta isi pidato.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Unsur - Unsur Dalam NOVEL

A. UNSUR-UNSUR INSTRINSIK NOVEL
Unsur pembangun novel , yaitu :
1. Unsur intrinsik, adalah unsur yang membangun cerita dari dalam. Meliputi :
a. Tema : inti cerita.
b. Amanat : pesan yang disampaikan pengarang kepada pembaca.
c. Alur atau plot : rangkaian jalannya cerita dari awal sampai akhir.
d. Setting atau latar : tempat, waktu dan suasana terjadinya peristiwa dalam cerita.
e. Karakteristik : perwatakan tokoh-tokoh.
f. Sudut pandang pengarang/point of view : cara pengarang menempatkan dirinya dalam cerita. Dibedakan menjadi :
1) Sudut pandang orang pertama. Sudut pandang ini dibedakan lagi menjadi orang pertama aktif dan pasif. Sudut pandang orang pertama aktif, pengarang menempatkan diri sebagai tokoh utama (aku). Sudut pandang orang pertama aktif disebut juga sudut pandang orang pertama pelaku utama. Sedangkan sudut orang pertama pasif, pengarang menempatkan diri dalam cerita (aku) tetapi menceritakan tokoh lain. Sudut pandang orang pertama pasif disebut juga sudut pandang orang pertama pelaku sampingan.
2) Sudut pandang orang ketiga, pengarang menempatkan diri di luar cerita sebagai pencerita. Biasanya pengarang langsung menyebut nama-nama tokoh.
2. Unsur ekstrinsik, adalah unsur yang membangun cerita dari luar. Meliputi :
a. Latar belakang kehidupan pengarang (biografi, pendidikan, pekerjaan)
b. Unsur sosial dan budaya pada waktu cerita dihasilkan.
c. Unsur agama/religi.

B. UNSUR-UNSUR INSTRINSIK DRAMA
Drama adalah karya sastra yang naskhnya ditulis dalam bentuk dialog, dan butuh dipentakan. Unsur Instrinsik drama antara lain :
a. Tema : inti cerita.
b. Amanat : pesan yang disampaikan pengarang kepada pembaca.
c. Alur atau plot : rangkaian jalannya cerita dari awal sampai akhir.
d. Karakteristik : perwatakan tokoh-tokoh.
e. Konflik, yaitu ketegangan atau maslah dalam drama.
f. Percakapan, yaitu dialog para pemain.
g. Tata letak panggung.
h. Kasting, yaitu pemilihan pemeran yang tepat.
i. Penokohan, yaitu pembagian peran menjadi antagonis, protagonis, dan tritagonis.
j. Acting, yaitu perilaku para pemain.
k. Bloking, yaitu gerakan berpinadah-pindah yang dilakukan pemain ketika berperan.

RINGKASAN MATERI
Unsur intrinsik novel adalah unsur yang membangun cerita dari dalam. Meliputi : Tema, amanat., Alur atau plot, Setting atau latar, Karakteristik, dan sudut pandang pengarang/point of view.
Unsur ekstrinsik, adalah unsur yang membangun cerita dari luar. Meliputi Latar belakang kehidupan pengarang (biografi, pendidikan, pekerjaan), Unsur sosial dan budaya pada waktu cerita dihasilkan, dan Unsur agama/religi.
Drama adalah karya sastra yang naskhnya ditulis dalam bentuk dialog, dan butuh dipentaskan. Unsur Instrinsik drama antara lain : Tema,amanat, alur atau plot, karakteristik, konflik, percakapan, tata letak panggung, Kasting. Penokohan, Acting, dan Bloking,

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

NARASI



KARANGAN NARASI

DALAM Eksposisi (lihat Eksposisi dan Dekripsi, Keraf, hal. 66) telah dikemukakan, bahwa untuk menyajikan suatu analisa proses dapat pula dipergunakan teknik narasi. Narasi semacam ini dinamakan narasi eksposisi atau narasi teknis, karena sasaran yang ingin dicapai adalah ketepatan informasi mengenai suatu peristiwa yang dideskripsikan. Jadi, sasarannya sama dengan eksposisi, yaitu memperluas pengetahuan orang. Narasi semacam ini dianggap sebagai suatu metode dalam eksposisi, seperti halnya dengan metode klasifikasi, metode definisi, dan lain sebagainya.
Di samping narasi ekspositoris, terdapat juga narasi yang lain yang disebut narasi sugeftif, sejajar dengan pembedaan antara deskripsi ekspositoris dan deskripsi sugestif. Seperti halnya dengan deskripsi sugestif yang ingin mencapai atau menciptakan sebuah kesan kepada para pembaca atau pendengar, maka narasi sugestif juga ingin menciptakan kesan pada para pembaca atau pendengar mengenai obyek narasi. Hal itu berarti, narasi sugestif berusaha untuk memberi suatu maksud tertentu, menyampaikan suatu amanat terselubung kepada para pembaca atau pendengar.
Tetapi pembedaan antara narasi sugestif dan narasi ekspositoris di suatu pihak, dan perbandingannya dengan deskripsi sugestif dan deskripsi ekspositoris di pihak lain, belum memberi jawaban pada kita apa sebenarnya narasi itu. Bila deskripsi merupakan suatu bentuk wacana yang berusaha menggambarkan sejelas-jelasnya suatu obyek sehingga obyek itu seolah olah berada di depan mata kepal pembaca, maka narasi merupakan suatu bentuk wacana yang berusaha mengisahkan suatu kejadian atau peristiwa sehingga tampak seolah-olah pembaca melihat atau mengalami sendiri peristiwa itu. Sebab itu, unsur yang paling penting pada sebuah narasi adalah unsur perbuatan atau tindakan .
Tetapi kalau narasi hanya menyampaikan kepada pembaca suatu kejadian atau peristiwa, maka tampak bahwa narasi sulit dibedakan dari deskripsi, karena suatu peristiwa atau suatu proses dapat juga disajikan dengan mempergunakan metode deskripsi. Sebab itu, mesti ada unsur lain yang harus diperhitungkan , yaitu unsur waktu. Dengan demikian pengertian narasi itu mencakup dua unsur dasar, yaitu perbuatan atau tindakan yang terjadi dalam suatu rangkaian waktu. Apa yang telah terjadi tidak lain daripada tindak-tanduk yang dilakukan oleh orang-orang atau tokoh-tokoh dalam suatu rangkaian waktu. Bila deskripsi menggambarkan suatu obyek secara statis, maka narasi mengisahkan suatu kehidupan yang dinamis dalam suatu rangkaian waktu.
Berdasarkan uraian di atas narasi dapat dibatasi sebagai suatu bentuk rencana yang sasaran utamanya adalah tindak-tanduk yang dijalin dan dirangkaikan menjadi sebuah peristiwa yang terjadi dalam suatu satuan waktu. Atau dapat juga dirumuskan dengan cara lain: narasi adalah suatu bentuk wacana yang berusaha menggambarkan dengan sejelas-jelasnya kepada pembaca suatu peristiwa yang terjadi. Narasi berusaha menjawab pertanyaan “Apa yang telah terjadi?”
Tetapi, seperti sudah dikemukakan di atas, antara kisah dan kisah selalu terdapat perbedaan, minimal yang menyangkut tujuan atau sasarannya. Ada narasi yang bertujuan untuk memberikan informasi kepada pembaca, agar pengetahuannya bertambah luas, yaitu narasi eksposotoris. Tetapi di samping itu ada juga narasi yang disusun dan disajikan sekian macam, sehingga kita mampu menimbulkan daya khayal para pembaca. Ia berusaha menyampaikan sebuah makna kepada para pembaca melalui daya khayal yang dimilikinya. Narasi semacam ini adalah narasi sugestif. Dan antara kedua ekstrim ini terjalinlah bermacam-macam narasi dengan tingkat informasi yang semakin berkurang menuju tingkat daya khayal yang semakin bertambah.


ALINEA

1. PENGERTIAN

Alinea bukanlah suatu pembagian secara konvensional dari suatu bab yang terdiri atas kalimat-kalimat. Alinea tidak lain adalah suatu kesatuan pikiran, suatu kesatuan yang lebih tinggi atau lebih luas dari kalimat. Alinea merupakan himpunan yang bertalian dalam suatu rangkaian untuk membentuk sebuah gagasan.
Oleh karena itu, pembentukan sebuah alinea sekurang-kurangnya mempunyai tujuan :
1) Memudahkan pengertian dan pemahaman dengan menceraikan suatu tema dari tema yang lain
2) Meningkatkan konsentrasi terhadap tema alinea dengan memisahkan dan menegaskan perhatian secara wajar dan formal pada akhir kalimat

2. SYARAT-SYARAT PEMBENTUKAN ALINEA

Alinea yang baik dan efektif harus memenuhi syarat berikut :
1) Kesatuan : Semua kalimat yang mendukun alinea itu secara bersama-sama mendukung satu ide
2) Koherensi : Kekompakan hubungan antara satu kalimat dengan kalimat lain yang membentuk alinea tersebut
3) Pengembangan : Pengembangan ide/gagasan dengan menggunakan kalimat-kalimat pendukung
4) Efektif : Disusun dengan menggunakan kalimat efektif sehingga ide bias diuraikan dengan tepat

3. HUBUNGAN ANTAR KALIMAT

Seperti yang terdapat pada uraian di atas, kalimat-kalimat pembentuk alinea harus mengandung informasi yang saling berkaitan dengan kalimat lain. Hubungan antar kalimat dalam alinea bisaditandai dengan berbagai dengan penanda hubungan. Sifat hubungan tersebut bias bersifat :
a. Eksplisit
1. Kata ganti tunjuk
Contoh : Saya ingin punya sepeda. Barang itu sudah lama kuimpikan.
2. Kata ganti orang
Contoh : Saya membenci Tika. Ia sangat egois.
3. Kata perngkai
Contoh : Ibu tidak berangkat. Padahal beliau harus memimpin rapat.
Implisit
Contoh : Saya suka makan tape, saudara-saudara saya suka makan durian.
Disamping keterangan tentang sarana penghubung antarkalimat di atas, di bawah ini akan disampaikan contoh makna hubungan antara lain :
1. Hubungan perlawanan
Walaupun hidupnya sengsara, mereka tetap tabah.
2. Hubungan perbandinag
Hidupnya hanya untuk burung seolah-olah tak ada yang bisa memalingkannya dari sangkar burung di rumahnya.

4. POLA PENGEMBANGAN ALINEA

Berdasarkan letak kalimat utamanya, alinea terbagi menjadi :
a. Alinea deduktif : Kalimat utamanya terdapat pada bagian awal kalimat
b. Alinea induktif : Kalimat utamanya terdapat pada bagian akhir kalimat
c. Alinea campuran : Kalimat utamanya terletak di awal dan ditegaskan kembali pada bagian akhir
d. Alinea diskriptif : Kalimat utama yang tersirat pada seluruh kalimat di paragraph tersebut

PERUBAHAN MAKNA
1. Pengertian
Dalam perkembangan penggunaannya, kata sering mengalami perubahan makna. Perubahan tersebut terjadi karena pergeseran konotasi, rentang masa penggunaan, jarak, dan lain-lain. Namun yang jelas, perubahan-perubahan tersebut ada bermacam-macam yaitu: menyempit, meluas, amelioratif, peyoratif, dan asosiasi. Untuk lebih jelasnya, perhatikan penjelasan dibawah ini :
2. Macam-macam Perubahan Makna
a. menyempit/spesialisasi
Kata yang tergolog kedalam perubahan makna ini adalah kata yang pada awal penggunaannya bisa dipakai untuk berbagai hal umum, tetapi penggunaannya saat ini hanya terbatas untuk satu keadaan saja.
Contoh :
Sastra dulu dipakai untuk pengertian tulisan dalma arti luas atau umum, sedangkan sekarang hanya dimaknakan dengan tulisan yang berbau seni. Begitu pula kata sarjana (dulu orang yang pandai, berilmu tinggi, sekarang bermakna “lulusan perguruan tinggi”).
b. meluas/generalisasi
Penggunaan kata ini berkebalikan dengan pengertian menyempit.
Contoh :
Petani dulu dipai untuk seseorang yang bekerja dan menggantungkan hidupnya dari mengerjakan sawah, tetapi sekarang kata tersebut dipakai untuk keadaan yang lebih luas. Penggunaan pengertian petani ikan, petani tambak, petani lele merupakan bukti bahwa kata petani meluas penggunaannya.
c. amelioratif
Pada awalnya, kata ini memiliki makna kurang baik, kurang positif, tidak menguntungkan, akan tetapi, pada akhirnya mengandung pengertian makna yang baik, positif, dan menguntungkan.
Contoh :
Wanita, pramunikmat, dan warakawuri merupakan kata-kata yang dipakai untuk lebih menghaluskan, menyopankan pengertian yang terkandung dalam kata-kata tersebut.
d. peyoratif
Makna kata sekarang mengalami penurunan nilai rasa kata daripada makna kata pada awal pemakaiannya.
Contoh :
Kawin, gerombolan, oknum, dan perempuan terasa memiliki konotasi menurun atau negatif.
e. asosiasi
Yang tegolong kedalam perubahan makna ini adalah kata-kata dengan makna-makna yang muncul karena persamaan sifat. Sering kita mendengar kalimat “hati-hati dengan tukang catut itu.”
Tukang catut dalam kalimat diatas tergolong kata-kata dengan makna asosiatif. Begitu pula dengan kata kacamata dalam : menurut kacamata saya, perbuatan anda tidak benar
f. sinestesia
Perubahan makna terjadi karena pertukaran tanggapan antara dua indera, misalnya dari indera pengecap ke indera penglihatan.
Contoh:
Gadis itu berwajah manis. Kata manis mengandung makna enak, biasanya dirasakan oleh alat pengecap, berubah menjadi bagus, dirasakan oleh indera penglihatan. Demikian juga kata panas, kasar, sejuk, dan sebagainya.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS